TAZKIYATUN-NUFUS
Halaqoh #001
🔗Bab Muqadimah Tazkiyatun Nufus
✨Ustadz Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc
Halaqoh #001
🔗Bab Muqadimah Tazkiyatun Nufus
✨Ustadz Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc
السَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِهدا إِلَى يَوْمِ القيامةِ؛ أَمَّا بَعْدُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِهدا إِلَى يَوْمِ القيامةِ؛ أَمَّا بَعْدُ
Ikhwan fiddin wa akhawat fillah
rohimani wa rohimakumullah, alhamdulillāh kita bersyukur kepada Allāh Subhānahu
wa Ta'āla yang dengan segala kenikmatanNya Allāh mudahkan kita untuk kembali
mengawali mempelajari dīnullāh, khususnyayang berkaitan dengan tazkiyatun
nufus, kaitannya dengan ilmu pensucian jiwa, bersihnya hati.
Penting
untuk kita pelajari, kenapa ?
Karena kaintannya dengan hati ini, jika hati ini baik, maka baiklah seluruh anggota badan dan apabila hati ini rusak, maka rusaklah seluruh anggota badan yang lainnya pula. Sehingga, sebagaimana seseorang perhatian terhadap tampilan lahiriahnya, dia juga harus perhatian terhadap hatinya, yang sangat penting, karena ini adalah tempat dimana Allāh Subhānahu wa Ta'āla melihat baik buruknya seseorang.
Karena kaintannya dengan hati ini, jika hati ini baik, maka baiklah seluruh anggota badan dan apabila hati ini rusak, maka rusaklah seluruh anggota badan yang lainnya pula. Sehingga, sebagaimana seseorang perhatian terhadap tampilan lahiriahnya, dia juga harus perhatian terhadap hatinya, yang sangat penting, karena ini adalah tempat dimana Allāh Subhānahu wa Ta'āla melihat baik buruknya seseorang.
Hadits
Riwayat Muslim:
- وَعَنْ أبي هُريْرة عَبْدِ الرَّحْمن بْنِ صخْرٍ رضي الله عَنْهُ قال : قالَ رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: «إِنَّ الله لا يَنْظُرُ إِلى أَجْسامِكْم ، وَلا إِلى صُوَرِكُمْ ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعمالِكُمْ » رواه مسلم .
- وَعَنْ أبي هُريْرة عَبْدِ الرَّحْمن بْنِ صخْرٍ رضي الله عَنْهُ قال : قالَ رَسُولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: «إِنَّ الله لا يَنْظُرُ إِلى أَجْسامِكْم ، وَلا إِلى صُوَرِكُمْ ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعمالِكُمْ » رواه مسلم .
Dari Abu Hurairah, yaitu Abdur
Rahman bin Shakhr radhiyallāhu Ta'ālā 'anhu katanya: Rasūlullāh
shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu tidak
melihat kepada tubuh-tubuhmu, tidak pula kepada bentuk rupamu, tetapi Dia
melihat kepada hati-hatimu sekalian.”
Oleh
karena itu maka kita penting sekali untuk memperbaiki jiwa ini, membenarkannya,
meluruskannya atau itu yang dikenal dengan tazkiyatun nufus.
Allāh
Subhānahu wa Ta'āla berfirman dalam QS: Asy-Syams 9-10:
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا ((10
Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا ((10
Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.
Demikian
pula nabi Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِى تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا
"Ya Allah berikan jiwa ini taqwanya, sucikan ya Allah, Engkau adalah sebaik-baik yang mensucikan jiwa ini."
اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِى تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا
"Ya Allah berikan jiwa ini taqwanya, sucikan ya Allah, Engkau adalah sebaik-baik yang mensucikan jiwa ini."
Maka,
penting bagi kita untuk mempelajari tazkiyatun nufus, yaitu mensucikannya dan
membersihkannya dari segala kotora-kotoran yang mengotorinya. Dan dengan itu
jiwa akhirnya siap untuk menyambut seruan Robb-nya. Untuk siap menjadi yang
beruntung di dunia dan di akhirat.
Kitab
Tazkiyatun Nufus ini yang awalnya ditulis oleh Syaikh DR Akhmad Farid berjudul,
" Daqoiqul Akhbar Fi Roqoiqil Akhyar (دقائق الأخبار في رقائق الأخيار )
yang kemudian akhirnya pertama kali dicetak dengan judul Tazkiyatun Nufus,
kemudian setelah waktu yang lama Syaikh melihat kembali adanya beberapa
kekurangan, maka diluruskan dengan beberapa penambahan dan diganti dari
riwayat-riwayat yang dho'if ke riwayat-riwayat yang shohih, maka jika sudah ada
riwayat dari Bukhori dan Muslim, maka mencukupkan dengan riwayat Bukhori dan
Muslim dan meninggalkan riwayat-riwayat yang sebelumnya.
Na'am,
wallāhu muwāfik
Washolallāhu 'alā nabiyyīna Muhammad wa 'alā ālihi wabārik wasallam, wal hamdulillāhi robbil 'ālamīn
Akhūkum fillāh, Tauhiddin Ali Rusdi Sahal
Washolallāhu 'alā nabiyyīna Muhammad wa 'alā ālihi wabārik wasallam, wal hamdulillāhi robbil 'ālamīn
Akhūkum fillāh, Tauhiddin Ali Rusdi Sahal
✏ Disalin oleh Tim Transkrip
✅ Dimuraja'ah oleh Ustadz Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc.
Berdasarkan kitab Tazkiyatun Nufus (penulis Syaikh Dr. Ahmad Farid)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
➡️Madrasah Ahlussunnah Waljama'ah Li I'dad Du'at Desa Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang
✅ Dimuraja'ah oleh Ustadz Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc.
Berdasarkan kitab Tazkiyatun Nufus (penulis Syaikh Dr. Ahmad Farid)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
➡️Madrasah Ahlussunnah Waljama'ah Li I'dad Du'at Desa Bener, Kec. Tengaran, Kab. Semarang
0 komentar:
Posting Komentar