🔊 Halaqoh 31


بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الْحَمْدَ ِللهِ حَمَدًا كَثِيْرًا
طيّبًا مباركًا فيه، كما يحبّوْنَ ربّنا ويرضا. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا
شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، أَمَّا بَعْدُ
Ikhwani fiddin wa akhawati fillah
rohimani wa rohimakumullah jami’an, pada halaqoh yang ketigapuluh satu ini
melanjutkan kembali tentang racun hati yang ketiga yaitu fudhulul tho’am
(berlebihan di dalam makan). Syeikh akan menjelaskan keadaan para nabi dan juga
sahabatnya.
Beliau berkata "Adalah Nabi
Shalallahu 'alaihi wa salam dan para sahabatnya sering kali merasakan lapar.
Hal itu terjadi meskipun karena memang tidak adanya makanan pada mereka namun
hal itu tidak terjadi kecuali karena Allah Subhanahu wata'ala tidaklah
menghendaki kepada Rasulnya, demikian pula tidak menghendaki kepada para
sahabatnya kecuali karena keadaan yang paling sempurna dan yang paling utama
yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wata'ala atas Rasul Shalallahu alaihi wa
salam.
Oleh karenanya Ibnu Umar
Radhiallahu’anhuma yang terkenal dengan orang yg sangat ingin meneladani Nabi
Shalallahu alaihi wa salam, itu meniru nabi Shalallahu alaihi wa
salam dalam hal ini meskipun Ibnu Umar Radhiallahu’anhuma punya
kemampuan dalam hal makanan. Demikian pula orang sebelumnya yang telah
meneladani Nabi Shalallahu alaihi wa salam dalam hal ini yaitu bapaknya Ibnu
Umar (Umar bin Khattab Radhiallahu’anhu), beliau juga mencontoh dan meneladani
Nabi Shalallahu alaihi wa salam dalam hal ini yaitu sering lapar.
Bahkan dalam Riwayat dalam sebuah
peperangan Nabi Shalallahu alaihi wa salam pernah didatangi oleh seseorang yang
sedang merasakan lapar mengadukan pada Shalallahu alaihi wa salam karena lapar
"Ya Rasulullah sungguh kami ini lapar.” Maka diperlihatkan kepada mereka
perut Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam yang sedang diganjal dengan batu,
subhanallah. mereka tidak lagi menuntut kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wa
salam akan makanan agar terhenti dari kelaparan mereka, justru mereka menangis
karena melihat Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam manusia yang paling mulia,
yang paling dicintai Allah Subhanahu wata'ala saja harus menahan perutnya agar
tidak terasa lapar dengan batu yang diikatkan kepada perutnya dan itu terjadi
dalam sebuah peperangan yang dibutuhkan fisik yang kuat, mental yang kuat
pemikiran yang matang untuk mengatur jihad,peperangan di jalan Allah Subhanahu
wata'ala.
Namun demikian Allah Subhanahu
wata'ala memilih RasulNya, memilih para Sahabatnya dalam kondisi seperti ini. Hal
ini tidak lain adalah karena apapun yang Allah pilih pastilah yang terbaik buat
Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam dan juga para Sahabatnya.
Juga diriwayatkan dari ibunda kaum
mu’minin, Aisyah radhiallahuta’anha (semoga Allah meridhoinya) telah berkata
“Tidak pernah keluarga Muhammad kenyang sejak datang ke Madinah dengan roti
gandum selama tiga hari berturut-turut, sampai diambil ruhnya oleh Allah
Subhanahu wata'ala.”
Bahkan dalam sebuah riwayat lain
dikatakan "Tidak pernah kenyang keluarga Nabi Muhammad Shalallahu alaihi
wa salam sejak datang ke Madinah dari roti gandum selama dua hari
berturut-turut". (HR. Bukhori dan Muslim)
Dua hari berturut-turut tidak pernah
kenyang, artinya berarti, kalau mungkin hari ini ada roti, besok belum tentu
ada roti. Subhanallah.
Berkata Ibrahim bin Adham
rahimahullah (semoga Allah merahmatinya), "Barangsiapa yang mampu menjaga
perutnya, maka dia berarti menjaga agamanya, dan barangsiapa yang mampu
menguasai rasa laparnya, maka dia akan mampu menguasai untuk memiliki akhlak
yang shalihah. Karena sesungguhnya perbuatan maksiat kepada Allah Subhanahu
wata'ala itu jauh dari orang yang lapar, dan sangat dekat dari orang yang
kekenyangan."
Ikhwah fiddin azzani rohimani wa
rohimakumullah, oleh karenanya Nabi Shalallahu alaihi wa salam dalam mensifati
kekayaan dunia, dalam mensifati kecukupan itu dengan bukan banyaknya makanan,
bukan banyaknya harta, bukan dengan banyaknya pilihan makanan. TIDAK. Nabi
Shalallahu alaihi wa salam mensifatinya dengan makanan pokok yang dimiliki seseorang
pada hari itu, maka itu adalah dia telah memiliki dunia dan seisinya.
Nabi Shalallahu alaihi wa salam
bersabda "Barangsiapa yang berpagi-pagi dalam kondisi aman di kediamsnnya,
sehat badannya, punya makanan pokok untuk harinya maka seakan-akan dunia telah
dikumpulkan baginya dari seluruh penjuru". Hadits ini hasan, diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi.
Sehingga rasa lapar yang dimiliki
oleh orang-orang yang beriman justru akan mampu mengendalikan syahwat,
menguatkan cara berfikir, menajamkan kepekaan hati, karena tatkala hati itu
peka dia juga akan peka terhadap orang lain.
Bahwa di sana ada orang-orang yang
juga sama-sama membutuhkan seperti dia, bahkan mungkin lebih sedih darinya
merasakan kesedihan yang sama, hingga dia punya iba, punya rasa ingin menolong
kepadanya.
Berbeda dengan orang-orang yang
terbiasa dengan kekenyangan, terpenuhi seluruh kehidupannya, mapan seluruhnya
maka dia mungkin sulit merasakan itu semua. Oleh karenanya tidaklah Allah
Subhanahu wata'ala memilih untuk Nabinya kecuali yang terbaik agar beliau
menjadi orang yang sangat perhatian kepada ummatnya. Sehingga banyak
dalam hadits sering mendapati bagaimana nasihat-nasihat Rasulullah Shalallahu
alaihi wa salam, perintah untuk menjaga anak-anak yatim, perintah untuk menjaga
janda-janda, perintah untuk memelihara para fuqara, memberi makan pada mereka,
hal ini adalah keutamaan dan bahkan dengan kita datang langsung kepada fuqara
kepada masakin atau bahkan mengusap kepala anak yatim maka mampu melembutkan
hati. Hati yang keras, hati yang kaku membatu akan lembut dengan mengusap anak
yatim. Hal itu karena langsung merasakan sebagaimana yang mereka rasakan.
Ikhwah fiddin wa akhawat fillah
rohimani wa rohimakumullah, maka inilah kebaikan dari sedikit makan dan
sebaliknya berarti kebanyakan makan, berlebihan di dalamnya maka akan
menimbulkan keburukan yang bersebrangan dari kebaikan ini, Wallahuta’ala a'lam
bishshowab.
هذا ما أقول لكم
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين، و الحمد الله ربّ العالمين
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين، و الحمد الله ربّ العالمين
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

🔁 Dapat diunduh di: http://goo.gl/I4ocdW
✅ Dimuraja'ah oleh Ustadz Tauhiddin Ali Rusdi Sahal, Lc.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~