Kamis, 08 November 2012

DO’A – DO’A PILIHAN



(Do’a-do’a ringkas namun luas artinya, yang di contohkan Nabi SAW)

اََللَّهُمَّ اِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ سُوْءِ الْقَضَاءِ وَمِنْ دَرْكِ الشَّقَاءِ وَمِنْ شَمَا تَةِ الاْ َعْدَاءِ وَمِنْ جُهْدِ الْبَلاَءِ.

Allahumma inni a’udzubika min suu-il qodho wa min darokisy syaqo wa min syamaatatil a’da-I wa min jahdil balaa.
“Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari keburukan Qadha, hinanya kesengsaraan, kegembiraan pada musuh, dan susahnya bala”.

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى خَطِيْئَتِى  وَجَهْلِى وَإِسْرَافِى فِى اَمْرِيْ وَمَا أنْتَ أعْلَمُ بِهِ مِنِّى ،

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِى جدِّيْ وَهَزْلِيْ وَخَطَئِيْ وَعَمَدِيْ وَكُلَّ ذَلِكَ عِنْدِيْ.

Allahummagh firlii khoti-atii wa jahlii wa isroofi, fi amrii wa maa anta a’lamu bihi minni, Allhummagh firlii jiddi  wa hazalii wa khotho-I wa ‘amadi Wakulla dzaalika ‘indii.
“Ya Allah, ampunlah aku atas kesalahanku, kebodohanku, sikap berlebihanku dalam urusanku, dan segala sesuatu yang Engkau lebih mengetahuinya dari pada diriku. Ya Allah, ampunilah aku atas keterburu-buruanku, sendaugurauku, kekeliruanku, kesengajaanku, dan semua itu ada pada diriku”
.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّ مْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَ مَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ

ِمنِّي أَنْتَ الْمُقَدِّمٌ وَأنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأنْتَ عَلىَ كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Allahummagh firlii maa qoddamtu wa maa akhkhortu wamaa asrortu wa maa a’lantu wa maa anta a’lamu bihi minni, antal muqaddimu, wa ntal muakhkhiru, wa anta ‘ala kulli syain qadiir.
“Ya Allah, ampunilah aku atas dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang kulakukan secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, dan segala yang Engkau lebih mengetahuinya dari diri-Ku. Engkaulah yang terdahulu dan engkau yang terakhir, dan Engakau Mahakuasa atas segala sesuatu”.

اللَّهُمَّ اصْلِح لِي دِ يْنِى الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ اَمْرِيْ وَاصْلِحْ لِي آخِرَتِى الَّتِى فِيْهَا

مَعَادِيْ وَاجْعَلِ الْحَيَاةِ زِيَا دَة ًلِّي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَا حَةً لِّي مِنْ كلِّ

شَرٍّ.
Allahummash lih lii dinii alladzi huwa ‘ishmatu amrii, wash lihlii akhirati allati fihaa ma’adii, waj’alil hayata ziyadatalli fikulli khair, waj ‘alilmautaa roohatanlii min kulli syarrin. 
“Ya Allah, perbaikilah untukku agamaku yang merupakan pelindung bagi urusanku, Perbaikilah untukku duniaku yang merupakan tempat kehidupanku, dan perbaikilah untukku akhiratku yang merupakan  tempat kembaliku. Jadikanlah kehidupanku ini nsebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai kebebasan bagiku dari seala kejahatan”.

اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَسْألُكَ الْهُدَى وَالتُّقًى وَالْعَفَافَ وَالْغِنىَ .

Allahumaa inni asalukal huda wattuqo wal’afafa walghina.
“Ya Allah, aku memmohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian dan kecukupan”
.
اللّهُمَّ آتِ نَفْسِى تَقْوَاهَا وَزَكّهَا أنْتَ خَيْرَ مَنْ زَكَّاهَا أنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاهَا.

Allahumma aati nafsii taqwaaha, wazakkaha, anta khairu man zakkahaa, anta waliyyuhaa wamaulaahaa.
“Ya Allah, berikanlah jiwaku ketakwaan, dan sucikanlah dia, Engkaulah adalah sebaik-baik yang menyucikannya, Engkau adalah Penguasa dan Pelindungan”.

اللهم اني أعوذبك من علم لاينفع ‘ ومن قلب لا يخشع ‘ ومن نفس لا تشبع ‘ ومن دعوة لا يستجا ب لها.

Allahumma inni a’udzubika min ‘ilmin laa yanfa’, waqolbin laa yakhsya’, waminnafsin laa tasyba’, wamin da’watin  laa yustajaabalaha.
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu’, jiwa yang tidak pernah puas, dan do’a yang tidak terkabulkan”
.
اللهم اني أعوذبك من زوال نعمتك ‘ وتحول عافيتك ‘ وفجاءة نقمتك ‘ وجميع سخطك.  

Allahumma inni a’udzubika mn zawaali ni’matika, watahawwuli ‘afiyatika, wafujaa-ati niqmatika, wajamii-I sakhotia.
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, berubahnya kesehatan dari-Mu, sergapan siksaan-Mu, dan seluruh kemurkaan-Mu”.

 لااله الاالله العظيم الحليم ، لااله الاالله رب العرش العظيم ، لااله الاالله رب

 السموات ورب الارض ورب العرش الكيم ، الله الله ربي لا اشرك بي شيئا ،

يا حي يا قيوم برحمتك أستغيث

Laa ilaha illallah al’adzimul haliim, laa ilaha illallah robbul ‘arsyil ‘dziim, laa ilaaha illallah robbussamaawati warobbul ardhi warobbul ‘arsyil kariim, Allah, Allahu robbi laa usyrikubi syaian, ya hayyu ya qoyyum birhmatika astaghiis…
Tiada Tuhan yang hak selain Allah yang Maha Agung dan Maha Penyantun, Tidak ada Tuhan yang hak selain Allah Rabb ‘Arsy yang agung. Tidak ada Tuhan yang hak selain Allah Rabb langit dan Rabb bumi dan Rabb ‘Arsy yang Mulia. Allah, Allah Allah adalah Rabb-ku, aku tidak menyekutukan-Nya, dengan sesuatupun. Wahai yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dengan Rahmat-Mu Ya Allah…aku memohon pertolongan.

سُبْحَانَ الْمُنَفِّسِ عَنْ كُلِّ مَدْ يُوْن ، سُبْحَانَ الْمُفَرِّجِ عَنْ كُلِّ مَحْزُوْن ، سُبْحَانَ

 مَنْ كَا نَ اَمْرَهُ بَيْنَ الكَافِ وَالنُّوْن ، سُبْحَانَ مَنْ اِذا أرَادَ شَيْئًا أنْ يَقُوْلَ لَهُ كُنْ

 فَيَكُوْنَ ، يَا مُفَرِّجَ الْهُمُوْمِ وَيَا حَيُّ يَا قيُّوْمَ


Subhaanal munaffisi ‘ankulli mayuun, subhaanal mufarriji ‘ankulli mahzuun, subhaana man imruhu bainal Kaafi wan Nuun, subhaana an idza aroda syaian ayyakulalahu KUN FAYKUUN. Ya mufarrijalhumuum waya hayyu ya qoyyuum.
Maha suci (Allah) yang melepaskan orang-orang yang berhutang, Maha suci (Allah) yang melapangkan orang-orang yang berduka cita (susah), Maha suci (Allah) yangkehendaknya terletak pada antara Kaaf dan Nuun, Maha suci Allah yang apabila menghendaki sesuatu, Ia berkata:
KUN FAYAKUUN.
Wahai dzat yang melapangkan segala kedukaan, Wahai Tuhan yang Maha hidup dan Maha  berdiri sendiri.

فَسُبْحَانَ الّذِى بيَدِ هِ مَلَكُوْتُ كُلِّ  شَيْئٍ  وَّاِلَيْهِ  تُرْ جَعُوْنَ
 وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ

 Maka Maha suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu, dan kepada-Nyalah amu di kembalikan. Semoga engkau limpahkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW. Walhamdulillahi rabbil ‘alamiin.

Senin, 05 Desember 2011

DOA UNTUK MELUNASI HUTANG

Assalamu Alaikum Wr Wb
Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad #Shalawat

***  ***


Hutang dalam banyak keadaan merupakan penderitaan dan tekanan hidup tersendiri, terlebih bagi orang-orang yang kurang mampu. Nabi SAW sendiri dalam banyak kesempatan berlindung kepada Allah dari belitan hutang.

Hutang adalah tanggungan harta di pundak orang yang meminjam kepada pihak yang memberi pinjaman. Sebagai hak sesama hamba, hutang memiliki konsekuensi yang berat di dunia dan akhirat. Jika seseorang memiliki hutang kepada orang lain, maka ia wajib membayar lunas hutang tersebut.

Seandainya seseorang yang memiliki hutang meninggal dunia, namun hutang-hutangnya belum dibayarkan secara lunas, maka hutang itu akan tetap menjadi tanggungan dirinya di alam kubur dan alam akhirat. " Segala dosa diampuni atas diri orang yang mati syahid, kecuali hutang. " Sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah r.a, ia berkata : " Jika seorang laki-laki yang meninggal dan memiliki hutang dibawa kepada Rasulullah SAW, maka beliau bertanya, " Apakah ia meninggilkan harta yang bisa untuk melunasi hutangnya ? "

Jika beliau diberitahu bahwa orang yang meninggal itu memiliki harta untuk melunasi hutangnya, maka beliau akan menshalatkan jenazahnya. Adapun jika beliau diberitahu bahwa orang yang meninggal itu tidak memiliki harta untuk melunasi hutangnya, maka beliau bersabda, " Hendaklah kalian menshalatkan jenazah sahabat kalian ini ! "

Rasululullah SAW telah mengajarkan beberapa doa agar seseorang mendapat kemudahan dari Allah Ta’ala untuk melunasi hutang-hutangnya. Berikut ini di antaranya.

Doa Pertama

Dari Abu Wail berkata : " Ada seorang (budak) laki-laki datang kepada Ali bin Abi Thalib r.a dan berkata, " Wahai amirul mukminin, saya tidak mampu melunasi uang syarat pembebasan saya, maka bantulah saya ! "

Mendengar hal itu, Ali bin Abi Thalib berkata, " Maukah engkau apabila aku ajarkan kepadamu beberapa patah kata yang telah diajarkan Rasulullah SAW kepadaku. Dengan beberapa patah kata itu, seandainya engkau memiliki hutang sebesar gunung Shir niscaya Allah akan membayarkan hutangmu.

Bacalah :

اللهُمَّ اكْفِنِي بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

" Ya Allah, cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal sehingga aku terhindar dari rizki yang haram dan perkayalah aku dengan karunia-Mu sehingga aku tidak meminta kepada selain-Mu."
(HR. Tirmidzi no. 3563, Ahmad no. 1319 dan Al-Hakim no. 1973)

Doa Kedua

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: " Nabi SAW berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالبُخْلِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

" Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, kepengecutan dan kekikiran, belitan hutang dan penindasan orang." (HR. Bukhari no. 6369)

Doa ketiga

Dari Aisyah r.a bahwasanya Rasulullah SAW berdoa dalam shalatnya :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا، وَفِتْنَةِ المَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ

" Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al-Masih Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan hutang. "

Aisyah bertanya, " Wahai Rasulullah, Anda sering sekali berlindung dari hutang. "

Maka beliau menjawab, " Jika seseorang telah berhutang, maka jika berbicara niscaya ia (bisa) berkata dusta dan jika berjanji niscaya ia bisa mengingkari." (HR. Bukhari no. 832 dan Muslim no. 589)

Semoga Allah melindungi kita dari jeratan hutang dan semoga Allah memberi kita kemampuan untuk melunasi hutang kita saat kita terjerat oleh hutang. Wallahu a’lam bish-shawab.

Minggu, 04 Desember 2011

HIKMAH SEDEKAH DAN LOGIKA GAJI BULANAN

Saya menduga ia berasal dari kelas sosial terpandang dan mapan. Karena penampilannya rapih, menarik dan wajah yang tampan. Namun tidak seperti yang saya duga, Mas Ajy berasal dari keluarga yang pas-pasan. Jauh dari mapan. Sungguh kontras kenyataan hidup yang dialaminya dengan sikap hidup yang dijalaninya. Sangat jelas saya lihat dan saya pahami dari beberapa kali perbincangan yang kami bangun.

Satu kali kami bicara tentang penghasilan sebagai guru. Bertukar informasi dan memperbandingkan nasib kami satu dengan yang lain, satu sekolah dengan sekolah lainnya. Kami bercerita tentang dapur kami masing-masing. Hampir tidak ada perbedaan mencolok. Kami sama-sama bernasib "guru" yang katanya pahlawan tanpa tanda jasa. Yang membedakan sangat mencolok antara saya dan Mas Ajy adalah sikap hidupnya yang amat berbudi. Darinya saya tahu hakikat nilai di balik materi.

Penghasilannya sebulan sebagai guru kontrak tidak logis untuk membiayai seorang isteri dan dua orang putra-putrinya. Dia juga masih memiliki tanggungan seorang adik yang harus dihantarkannya hingga selesai SMA. Sering pula Mas Ajy menggenapi belanja kedua ibu bapaknya yang tak lagi berpenghasilan. Menurutnya, hitungan matematika gajinya barulah bisa mencukupi untuk hidup sederhana apabila gajinya dikalikan 3 kali dari jumlah yang diterimanya.

"Tapi, hidup kita tidak seluruhnya matematika dan angka-angka. Ada dimensi non matematis dan di luar angka-angka logis."

"Maksud Mas Ajy gimana, aku nggak ngerti?"

"Ya, kalau kita hanya tertuju pada gaji, kita akan menjadi orang pelit. Individualis. Bahkan bisa jadi tamak, loba. Karena berapapun sebenarnya nilai gaji setiap orang, dia tidak akan pernah merasa cukup. Lalu dia akan berkata, bagaimana mau sedekah, untuk kita saja kurang."

"Kenyataannya memang begitu kan Mas?", kata saya mengiayakan. "Mana mungkin dengan gaji sebesar itu, kita bisa hidup tenang, bisa sedekah. Bisa berbagi." Saya mencoba menegaskan pernyataan awalnya.

"Ya, karena kita masih menggunakan pola pikir matematis. Cobalah keluar dari medium itu. Oke, sakarang jawab pertanyaan saya. Kita punya uang sepuluh ribu. Makan bakso enam ribu. Es campur tiga ribu. Yang seribu kita berikan pada pengemis, berapa sisa uang kita?"

"Tidak ada. Habis." jawab saya spontan.

"Tapi saya jawab masih ada. Kita masih memiliki sisa seribu rupiah. Dan seribu rupiah itu abadi. Bahkan memancing rezeki yang tidak terduga."

Saya mencoba mencerna lebih dalam penjelasannya. Saya agak tercenung pada jawaban pasti yang dilontarkannya. Bagaimana mungkin masih tersisa uang seribu rupiah? Dari mana sisanya?

"Mas, bagaimana bisa. Uang yang terakhir seribu rupiah itu, kan sudah diberikan pada pengemis ", saya tak sabar untuk mendapat jawabannya.

"Ya memang habis, karena kita masih memakai logika matematis. Tapi cobalah tinggalkan pola pikir itu dan beralihlah pada logika sedekah. Uang yang seribu itu dinikmati pengemis. Jangan salah, bisa jadi puluhan lontaran doa’ keberkahan untuk kita keluar dari mulut pengemis itu atas pemberian kita. Itu baru satu pengemis. Bagaimana jika kita memberikannya lebih. Itu dicatat malaikat dan didengar Allah. Itu menjadi sedekah kita pada Allah dan menjadi penolong di akhirat. Sesungguhnya yang seribu itulah milik kita. Yang abadi. Sementara nilai bakso dan es campur itu, ujung-ujungnya masuk WC."

Subhanallah. Saya hanya terpaku mendapat jawaban yang dilontarkannya. Sebegitu dalam penghayatannya atas sedekah melalui contoh kecil yang hidup di tengah-tengah kita yang sering terlupakan. Sedekah memang berat. Sedekah menurutnya hanya sanggup dilakukan oleh orang yang telah merasa cukup, bukan orang kaya. Orang yang berlimpah harta tapi tidak mau sedekah, hakikatnya sebagai orang miskin sebab ia merasa masih kurang serta sayang untuk memberi dan berbagi.

Penekanan arti keberkahan sedekah diutarakannya lebih panjang melalui pola hubungan anak dan orang tua. Dalam obrolannya, Mas Ajy seperti ingin menggarisbawahi, bahwa berapapun nilai yang kita keluarkan untuk mencukupi kebutuhan orang tua, belum bisa membayar lunas jasa-jasanya. Air susunya, dekapannya, buaiannya, kecupan sayangnya dan sejagat haru biru perasaanya. Tetapi di saat bersamaan, semakin banyak nilai yang dibayar untuk itu, Allah akan menggantinya berlipat-lipat.

“Terus, gimana caranya Mas, agar bisa menyeimbangkan nilai metematis dengan dimensi sedekah itu?”.

“Pertama, ingat, sedekah tidak akan membuat orang jadi miskin, tapi sebaliknya menjadikan ia kaya. Kedua, jangan terikat dengan keterbatasan gaji, tapi percayalah pada keluasan rizki. Ketiga, lihatlah ke bawah, jangan lihat ke atas. Dan yang terakhir, padukanlah nilai qona’ah, ridha dan syukur”. Saya semakin tertegun

Dalam hati kecil, saya meraba semua garis hidup yang telah saya habiskan. Terlalu jauh jarak saya dengan Mas Ajy. Terlalu kerdil selama ini pandangan saya tentang materi. Ada keterbungkaman yang lama saya rasakan di dada. Seolah-oleh semua penjelasan yang dilontarkannya menutup rapat egoisme kecongkakan saya dan membukakan perlahan-lahan kesadaran batin yang telah lama diabaikan. Ya Allah saya mendapatkan satu untai mutiara melalui pertemuan ini. Saya ingin segera pulang dan mencari butir-butir mutiara lain yang masih berserak dan belum sempat saya kumpulkan.

Abdul Mutaqin

SEBELUM TERLAMBAT

Assalamu Alaikum Wr Wb
Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad #Shalawat


Ada sahabat yang bertanya, saya tidak pernah menyakiti orang, kenapa saya masih disakiti orang lain? Atau kenapa saya yang rajin ibadahnya, lebih banyak susahnya ketimbang mereka yang tidak ibadah?

Sahabat, Allah itu Maha Penyayang, itulah salah satu hikmah adanya hari akhir, dimana Allah akan menyempurnakan balasan setiap kejadian yang terjadi didunia, nanti, di akhirat.

Sebagai manusia hidup yang bakalannya mati, kematian harus sering diingat dan diingatkan. Sebab kematian adalah awal dari kehidupan baru, di mana segala yang terjadi di masa hidup, akan dipertanggungjawabkan.

Sayangnya, banyak yang lalai dan tidak mempersiapkan bekal sebaik-baiknya untuk kehidupan barunya nanti. Kebanyakan orang lebih mementingkan bagaimana cara meraih hidup baik dan sukses daripada cara mati yang baik dan sukses.

Dan jangan sampai kejadiannya seperti Fir’aun. Setelah akan ditenggelamkan, baru mau mengingat Allah. Akhirnya terlambat. Untuk itu, selagi kita kaya, ingat Allah. Selagi kita sehat, buru-buru kita mendekat kepada Allah.

Untuk itu, belajar tentang kematian adalah justru belajar bagaimana mengubah hidup menjadi lebih bermakna dan lebih indah.

Selasa, 29 November 2011

Santri Daqu Memenangi Boy Scout Competition 2011

Piala Andika Teladan, Piala cerdas-cermat serta ke-20 piala kejuaraan Boy Scout Competition pada 19-20 Desember 2011 tingkat DKI Jakarta, diarak sejumlah santri keliling Kampung Quran. Billah, pemenang juara pertama Andika Terbaik, ikut dalam arak-arakan itu sambil memamerkan pialanya.

Buat Billah, ini merupakan piala ketiga yang diraihnya selama 1,5 tahun tinggal di Pondok Pesantren Tahfiz Daarul Quran. Memperoleh predikat sebagai Andika Terbaik atau peserta teladan membuat senyum tidak lepas dari wajahnya. “Saya menang karena juri menilai saya mampu mengajak teman-teman supaya tetap kompak dan cukup aktif dalam segala kegiatan selama kompetisi berlangsung,” kata Billah.

Kegiatan pramuka di ikuti Billah sejak kelas 3 SD. Waktu itu, dia memilih pramuka bukan ikut-ikutan teman, melainkan karena panggilan jiwa. Pencapaian tertinggi sewaktu SD, dia pernah mengikuti jambore tingkat daerah. Untuk bisa memenangkan sejumlah kompetisi, sambung Billah, setiap anggota dituntut kompak dan serius berlatih. Ini pula salah satu alasan dia sangat menyukai kegiatan ekstrakulikuller pramuka. Pramuka bisa menimbulkan kedisiplinan dan kerukunan sesama teman. Agar kekompakan antara anggota tetap terjaga, maka setiap kelompok harus memiliki visi yang sama dengan cara menyatukan pendapat masing-masing anggota.  

Januari 2012 nanti, Billah dan teman-teman di Daarul Quran kembali bersiap mengikuti kejuaraan pramuka tingkat nasional, Artireli. Meski waktu persiapan cukup mepet, tetapi Billah optimis dan berdoa bisa meraih juara umum. Rencananya, dia akan mengusulkan pada ustad pembina agar jam berlatih ditambah supaya target juara umum bisa dicapai. Di Daarul Quran, kegiatan pramuka dilakukan setiap Sabtu, sehabis ashar sampai menjelang magrib. Ketika menghadapi perlombaan, jam latihan biasanya ditambah menjadi setiap hari mulai pukul 21.00, setelah jam tahfiz, sampai jam 23.00.    

Billah, bukan satu-satunya anggota pramuka Daarul Quran yang berharap bisa memenangkan predikat juara umum. Umair Sulaiman, santri kelas 2 SMA Daqu School, juga memiliki pengharapan serupa.  Selain gelar juara umum, Umair juga bermimpi santri-santri Daarul Quran yang mengikuti kejuaraan Artileri bisa menyapu bersih piala dari kriteria-kriteria yang dilombakan. Selepas libur, Umair dan teman-teman bertekad serius melakukan latihan.    

Dalam kejuaraan Boy Scout Competition, Umair berhasil menyingkirkan 15 orang pesaing dan menjadi juara pertama pendamping terbaik. Penilaian untuk pendamping terbaik, didasarkan pada keaktifan para pendamping mengawal anggotanya dan tidak pelit memberikan arahan kepada anggota

Sama seperti Billah, Umair menyukai pramuka sejak masih SD. Pramuka, bagi Umair, memberikan banyak manfaat, seperti membiasakan diri disiplin dan mencintai alam karena pramuka mengajarkan cara bertahan hidup di mana saja.

Umair mengakui, untuk menjaga kekompakan antara anggota bukan hal mudah, perlu trik khusus. Untungnya, karena para santri tinggal dalam satu lingkungan, bahkan kamar yang sama sehingga kekompakan sudah menjadi nafas keseharian dan itu sangat memudahkan tugas Umair sebagai pendamping.    

Supaya manfaat kegitan pramuka bisa dirasakan secara optimal, Umair mengingatkan, agar mengikuti kegiatan pramuka karena memang adanya kemauan. Billah pun setuju dengan Umair, mencintai pramuka harus dari hati. Dengan begitu, kedisiplinan yang diajarkan dalam kepramukaan, secara tidak langsung bisa ikut melatih diri sendiri pula.

“Jangan lupa, rajin ikut lomba juga, supaya bisa berkegiatan sambil mencetak prestasi,” kata Billah.(suci)

Kamis, 24 November 2011

TIPS MENGUSIR MALAS IBADAH


Rasulullah saw senantiasa berdoa : “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat penakut dan kerentaan. Aku berlindung kepada-mu dari fitnah kehidupan dan kematian dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur.” (HR. Bukhori)

Ada beberapa sebab yang memunculkan sifat malas dalam diri seseorang :

1. Cenderung kepada tarikan syahwat yang sangat kuat.

Kecenderungan seseorang kepada hawa nafsu dan syahwatnya mengakibatkan lemahnya kemauan dalam diri untuk melakukan berbagai amal sholeh. Tidak jarang seseorang lebih mengutamakan sholat di rumah ketimbang berjalan ke masjid, lebih memilih berkumpul dengan istri adan anak-anaknya ketimbang keluar untuk berda’wah dan berjihad ataupun lebih mengutamakan istirahat daripada bekerja dan beraktivitas.

Kalau kemalasan ini hanya terjadi sesekali saja mungkin masih bisa diterima karena memang jiwa manusia memiliki keterbatasan untuk bisa terus menerus berada dalam kondisi puncak baik didalam aktivias akherat maupun dunia, sebagaimana hadits Rasulullah saw :

“Sesungguhnya setiap amal memiliki semangat kemudian penurunan maka barangsiapa penurunannya mengajaknya kepada perbuatan bid’ah maka ia telah sesat namun barang siapa yang penurunannya mengajaknya kepda sunnah (ku) maka ia telah mendapat petunjuk.” (HR. Ahmad)

Yang menjadi musibah dalam diri seseorang adalah ketika kemalasan ini berlangsung secara kontinyu dan terus menerus baik secara sadar atau tidak.

2. Lalai

Firman Allah swt : “Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al A’raf : 205)

Jarangnya seseorang mengingat Allah swt disetiap waktu-waktunya menjadi sebab seseorang menjadi lalai. Lalai akan kewajibannya kepada Allah swt, Rasul dan Kitab-Nya, keluarga, masyarakat bahkan dirinya sendiri.

Kelalaian inilah yang menjadikan ia tidak antusias untuk memperbanyak amal dikarenakan tidak adanya dorongan kuat dalam dirinya.

3. Panjang angan-angan

Ada perbedaan antara harapan dan angan-angan. Harapan selalu dibarengi dengan usaha sedangkan angan-angan tidak pernah dibarengi oleh usaha. Ada yang mengatakan,”Siapa yang pendek angan-angannya maka terang hatinya, karena jika dia merasa sudah berada diambang kematiannya pasti ia akan bersemangat dalam ketaatan kepada Allah, tidak banyak keinginannya dan ridho dengan yang sedikit.”

Seseorang yang tenggelam dalam angan-angannya lupa bahwa segala sesuatu yang menimpa manusia adalah sesuai dengan taqdir dan ketetapan Allah swt. Diantara prinsip aqidah islam adalah usaha dan bertawakal kepada Allah swt bukan berpangku tangan, bermalas-malasan dan pasrah terhadap apapun yang akan terjadi pada dirinya.

Seseorang dikatakan baik ketika ia sudah menyadari kekeliruannya sebaliknya seseorang dikatakan buruk ketika ia sudah merasa bahwa dirinya baik. Kesadaran seseorang akan buruknya sifat malas adalah suatu modal berharga untuk ia bisa menjadi lebih bersemangat.

Tentunya kesadaran tersebut haruslah disupport dengan kemauan kuat untuk memperbaiki agar bisa berubah menjadi suatu amal.

Kesadaran akan kekeliruan adalah awal hidayah Allah swt kepadnya maka janganlah membuka kembali pintu-pintu setan untuk menguasainya dikarenakan kelengahan kita didalam menindaklanjutinya.

Untuk itu mulailah melangkah, seseorang bisa berjalan ribuan kilometer dikarenakan orang itu memulainya dengan satu langkah. Satu demi satu langkahnya diayunkan dengan keyakinan bahwa ia akan sampai pada titik akhir perjalanan yang diinginkannya.

Sesungguhnya perjalanan yang akan ditempuh masih sangat panjang untuk itu diperlukan kebersihan niat, kesabaran dan ketawakalan kepada Allah swt. Wallahu A’lam

Rabu, 16 November 2011

PERCANTIKLAH SELALU DIRIMU DIHADAPAN SUAMI

Bismillahirrahmanirrahim,

Ini merupakan salah satu DOSA ISTRI. Yang menyepelakan penampilan di hadapan SUAMI. Seorang SUAMI membutuhkan kata-kata LEMBUT, Sentuhan KASIH, Perasaan SAYANG dan sikap
RIANG yang Bisa menyegarkan pandangannya,Menyejukkan Jiwanya dan menyenangkan HATINYA.

NAMUN Sekarang ISTRI Banyak yang KURANG MEMPERHATIKAN Penampilan di HADAPAN SUAMI. Di HADAPAN SUAMI selalu BERMUKA MASAM( Cemberut ), Tidak mengenakan PAKAIAN yang
BAGUS, tidak memakai WANGI-WANGIAN untuk SUAMI, Tidak Menjaga KEBERSIHAN BADAN.

Bila BERBICARA, Ia selalu BERBICARA dengan
SUARA NYARING layaknya BEL ISTIRAHAT di sekolah...

TAPI....
Bila ingin keluar Rumah.. seperti ke UNDANGAN,
Bertemu KERABAT, Perubahanan langsung
KELIHATAN seratus delapan Puluh Derajat.

Bagaimana TIDAK BERUBAH...???
BerHias yang CANTIK memakai JILBAB Berenda, Memakai WANGI-WANGIAN, Selalu memperhatikan KEBERSIHAN dan Senyum yang selalu ADA. Sungguh, Yang demikian itu adalah Seburuk-Buruk Perangai. Janganlah Kalian para ISTRI tidak MEMENTINGKAN
SUAMI Kalian.

JADILAH...
Seorang ISTRI Yang Bila SUAMI ada di rumah (pulang Kerja)
Ia BERDANDAN yang CANTIK, Memakai WANGI-WANGIAN, Memperhatikan KEBERSIHAN Dan Selalu TERSENYUM untuk SUAMI,Serta Hanya PUJIAN dan Ucapan TERIMA KASIH yang ia dengar.

Ingatlah Selalu Pesan Rasulullah Shallallahu`Alaihi Wa sallam
Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi Wa sallam pernah bersabda: “Tidak ada yang lebih baik di dunia ini bagi seorang muslim setelah
menyembah Allah, selain mendapatkan istri yang shaleh, cantik apabila dipandang, patuh apabila diperintah, memenuhi sumpah pernikahan, menjaga dirinya dan kekayaan suami di saat
suami pergi, mengasuh anak-anaknya, tidak membiarkan orang lain masuk ke rumah tanpa ijin suami, dan tidak menolak apabila suami memanggil ke tempat tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Seorang perempuan datang memohon nasehat pada Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi Wa sallam Nabi menanyakan apakah dia memiliki suami, dan perempuan itu mengiyakan. Kemudian
Nabi menanyakan apakah dia melayani suaminya. Perempuan itu menjawab dia melakukan apa yang bisa dia lakukan. Kemudian Nabi berkata pada perempuan tersebut: “Engkau sama dekatnya dengan Surga dan sama jauhnya dari Neraka sebagaimana dekatnya engkau dalam melayani suamimu”, dan dalam riwayat lain “suamimu adalah Surgamu atau Nerakamu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga Bermanfaat untuk Kita semua Agar kita dapat menjadi Wanita ( ISTRI ) Sholehah....