Rabu, 24 November 2010

DEFINISI IBADAH

Bismillahirrahmanirrahim,

Sesungguhnya ibadah yang disyariatkan Allah dibangun diatas dasar-dasar dan asas-asas yang kuat dan kokoh, ringkasnya sebagai berikut:

PERTAMA
Sesungguhnya ibadah itu adalah Taufiqiyah (tidak ada tempat
bagi rasio/akal di dalamnya ~paket jadi), bahkan yang berhak membuatnya hanyalah Allah saja, sebagaimana firman-Nya:
"Artinya : Maka beristiqomahlah engkau , sebagimana yang diperintahkan kepadamu dan orang yang bertobat bersamamu dan janganlah engkau melampaui batas." [Hud :112]

"Artinya : Dan Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan agama ini, makaikutilah syariat itu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui” [Al Jatsiyah : 18]

Dan Allah berfirman tentang Nabi-nya :
”Artinya : Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku" [Al–Ahqaf : 9]

KEDUA
Ibadah itu harus ikhlas , yaitu bersih dari noda-noda syirik, sebagaimana firman-Nya.

"Artinya : Maka barangsiapa yang mengharapkan untuk bertemu dengan Rabb-nya, maka hendaklah dia beramal denganamalan yangshalih dan tidak menyekutukan (melakukan syirik) dengan seorangpun dalam beribadah kepada Rabb-nya” [Al-Kahfi :110]

Bila ibadah telah dimasuki oleh syirik walaupun sedikit saja, maka ia (syirik) akan menggugurka (membatalkan) amalan itu sebagaimana firman-Nya
"Artinya : Dan janganlah mereka menyekutukan Allah , sungguh akan hapuslah dari mereka apa yang mereka amalkan" [Al-An'am : 88]

"Artinya : Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan juga kepada orang-orang sebelum kalian;" Jika engkau menyekutukan Allah (berbuat syirik) pasti hilanglah (hapuslah) amalan mu dan engkau menjadi orang-orang yang merugi."

Karena itu maka hendaklah Allah saja yangengkau sembah dan hendaknya engkau termasuk orang-orang yang bersyukur" [Az-Zumar : 65-66]

KETIGA
Yang menjadi contoh dan panutan dalam ibadah itu haruslah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam , sebagaimana firman Allah :
"Artinya : Sungguh telah ada bagi kalian pada diri Rasuulullah shalallahu alaihi wa sallam itu suri tauladan yang baik." [Al Ahzab : 21]
"Artinya : Dan apa yang dibawa oleh Rasul bagi kalian, maka ambillah ia dan apa yang dilarang olehnya kepada kalian, maka tinggalkanlah"[Al Hasyr : 7]

Dan Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda . "Artinya : Siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada contohnya (dari) urusan kami, maka ia tertolak" [Hadits Riwayat Muslim]

"Artinya : Barangsiapa yang membuat perkara yang baru
dalam urusan kami ini (Islam) yang tidak (ada) asal darinya,
maka ia tertolak" [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]
Contoh dalam shalat, haji :
"Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]
"Ambillah oleh kalian cara manasik haji dariku" [Hadits Riwayat Muslim]
Dan banyak lagi dalil-dalil tentang masalah ini.

KEEMPAT
Ibadah itu dibatasi dengan waktu-waktu , ukuran-ukuran dan tidak boleh melampauinya, seperti shalat . Allah berfirman :
"Artinya : Sesungguhnya shalat itu adalah suatu kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman" [An- Nisa :103]

"Artinya : (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi" [Al-Baqarah :197]
Seperti puasa :
"Artinya : (Beberapa hari yang ditentulkan itu ialah ) Bulan Ramadhan , bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara hak dan batil). Karena itu, barang siapa diantara kalian hadir (dinegeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa di bulan itu" [Al-Baqarah :185]

KELIMA
Ibadah itu harus didasari oleh rasa mahabbah (cinta), merendah, takut dan berharap kepada Allah, sebagaimana firman-Nya :
"Artinya : Orang-orang yang mereka seru itu , mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka, siapa yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut kepada azab-Nya."[Al Isra': 57]

Dan Allah berfirman tentang keadaan para Nabi-Nya :
"Artinya : Sesungguhnya mereka (para Nabi) sangat bersegera menuju kebaikan dan mereka menyeru kami dalam keadaan senang dan takut dan merekalah orng-orang yang khusyu' kepada Kami" [Ali Imran : 90]

"Artinya : Katakanlah (wahai Muhammad):"Jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku. Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian dan Allah adalah Maha Pengampun dan Penyayang."Katakanlah (wahai Muhammad) :"taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad shalallahu alaihi wa sallam) , maka jika kalian berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang kafir." [Ali-Imran :31-32]

Disini Allah menyebutkan tanda-tanda kecintaan kepada Allah dan buah-buahnya . Termasuk tanda-tandanya adalah mengikuti Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Dan mengikuti beliau berarti taat kepada Allah.

Adapun hasil taat kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah ; ia mendapatkan kecintaan , pengampunan dosa dan rahmat dari Allah.

KEENAM
Sesungguhnya ibadah itu tidak akan berhenti (selesai) dari seorang mukallaf semenjak baligh dan berakal sampai akhirnya dia wafat, sebagimana firmanNya
"Artinya : Dan janganlah kalian semua mati melainkan dalam
keadaan sebagai seorang muslim"[Ali-Imran :102]
"Artinya : Dan beribadahlah engkau kepada Rabbmu sampai engkau mati” [Al Hijr : 99]
Semoga bermanfaat.

Selasa, 16 November 2010

JANGAN MENIPU DIRI

JANGAN MENIPU DIRI

Sering di sakiti oleh Seseorang, tapi masih ''menutupi rasa sakitmu"

Sering di kecewakan Oleh seseorang tapi masih ''mengharapkannya''

Sering di Di khianati oleh seseorang, tapi masih ''mempedulikannya ''

Jangan kau terus menerus menipu dirimu sendiri..

Biarlah,
Jika dia terus menerus menyakitimu, Lupakanlah dia dari hidupmu

Jika dia terus menerus Mengecewakanmu, Lupakanlah dia dari Hatimu..

Percayalah,
Bahwa di jauh Sana ada seseorang yang Sedang menantikanmu dengan sebuah keindahan

Yakinlah,
Bahwa seseorang yang lebih baik darinya sedang menunggu mu.. Menunggu....

Ya menunggu.. Saat saat yang Tepat yang Telah Allah SWT Catatkan..

Percayalah..!!

DI AKHIRZAMAN BANYAK SUAMI TUNDUK SAMA ISTRI


Ust Ibrahim Hasan MA

Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “jika harta rampasan perang diambil sebagai kekuasaan, amanat sebagai rampasan, zakat sebagai utang, belajar bukan ilmu agama, suami taat kepada istrinya dan durhaka kepada ibunya, menghina temannya dan merendahkan bapaknya, munculnya suara suara (ceramah) di masjid-masjid, orang fasik menjadi tuan, orang hina menjadi pemimpin, orang yang mulia karena ditakuti kejahatannya, munculnya para wanita yang suka bersolek dan alat-alat musik serta khamar dimimum, umat sekarang melaknat generasi sebelumnya, maka pada saat itu berhati-hatilah dengan angin merah, gempa, penenggelaman, penghapusan, dan pemuntahan itulah tanda-tanda yang berturut-turut, seperti aturan keadaan yang terputus, lalu diikuti yang lainnya.” (HR Turmudzi)

Dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang bersabar atas agamanya seperti orang yang memegang bara api.” (HR Turmudzi)

Hadis di atas menunjukkan apa yang akan diperlihatkan dari sebagai ujian, musibah, dan kesempitan kepada kaum muslimin sehingga mereka menyembunyikan agama atau meninggalkannya. Mungkin juga dapat kita katakan bahwa sekarang ini banyak kaum muslimin yang kembali pada agama mereka untuk menjalankan berbagai kewajiban dan sunahnya, seolah-olah mereka asing terhadap agama yang mulia ini. Dan, itulah Islam yang merupakan benteng dari setiap masyarakat yang sesat.

Setiap kali cobaan dan musibah bertambah, manusia makin jauh dan hati menjadi ingkar, orientasi manusia hanya untuk dunia, dan sedikit sekali dari mereka yang mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya.

Dari Hudzaifah bin Al-Yaman r.a. bahwa Rasulullah SAW. Ditanya tentang kiamat. Lalu, beliau bersabda, “Ilmunya hanya ada pada Tuhanku. Waktunya tidak jelas karena hanya Dia yang mengetahuinya. Akan tetapi, aku beritahukan kepada kalian tanda-tanda yang akan terjadi menjelang kiamat itu. Sungguh, menjelang kiamat nanti akan terjadi berbagai fitnah dan haraj.” Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui fitnahnya. Lalu, apa haraj itu?” Beliau menjawab dengan lafal orang Habsyi, “Pembunuhan dan keingkaran yang akan menjumpai manusia. Seseorang tidak tahu mengapa ia membunuh orang lain.” (HR Ahmad)

Saya membayangkan bahwa turunnya hadis ini disebabkan oleh terjadinya banyak kebodohan dan keingkaran yang menyelimuti hati sebagian kaum muslimin, lemahnya tali persaudaraan di atas kemaslahatan bersama, tidak terdapat lagi orang yang mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya, serta tidak ada lagi ukhuwah islamiah.

Keingkaran semacam ini akan terus bertambah setiap kali kita makin dekat dengan kiamat. Sekarang ini, sebagian besar dari kita memandang tanda-tanda tersebut dengan pandangan materi saja.

Bahkan, telah beredar perkataan orang banyak yang menandakan keingkaran tersebut, seperti perkataan sebagian manusia, “Kesibukan adalah kesibukan, Bisnis adalah bisnis, bekerja adalah bekerja, dan dalam bekerja tidak ada rahmat dan cinta.” Dan, kata-kata lain yang beredar di tengah-tengah manusia.

Semoga Allah SWT mengampuni kita dan tidak memurkai kita